Jamming adalah proses penimpaan atau penghilangan atau pengacakan sinyal pada sistem komunikasi. Proses ini membutuhkan alat yang bernama jammer. Jammer biasa digunakan dalam misi tertentu dalam kegiatan kenegaraan dalam proses pengamanan Presiden, peperangan dan lain sebagainya. Pada perancangan jammer ini akan dirancang sebuah noise generator yang akan menjadi input bagi VCO. Dimana VCO ini merupakan pembangkit frekuensi atau bertindak sebagai Osilator yang akan membangkitkan frekuensi 900MHz. Dalam proses pen-jammingan sinyal, frekuensi yang dihasilkan dari jammer dirancang untuk dapat menghasilkan frekuensi yang sesuai dengan frekuensi yang akan di acak dalam hal ini adalah frekuensi GSM 900MHz. Noise generator bertindak sebagai sinyal pembawa yang akan ditransmisikan oleh sinyal RF yang dibangkitakan oleh VCO, sebelum dikuatkan dayanya oleh amplifier dan akan ditransmisikan oleh antenna eksternal. Hasil dari pengukuran level daya dari jammer ini dilihat menggunakan spectrum analyzer dan menggunakan antenna receivernya adalah antena log periodic. Hasil pengukuran yang dilakukan , frekuensi yang dapat dipancarkan dari jammer ini sebesar 908Mhz dan level daya paling tinggi berada pada jarak 20Cm. Hasil pengukuran level daya yang terbaca pada spectrum analyzer memiliki beberapa nilai yang berbeda-beda sesuai dengan jarak yang diukur. Pada pengukuran 10Cm, level daya yang terbaca sebesar -73.77 dBm dan bila dibandingkan dengan jarak yang terjauh sepanjang 100Cm, nilai level daya yang terbaca sebesar -81.75 dBm. Dari pengukuran level daya yang daidapatkan, diketahui apabila jarak antara jammer dan antenna log periodic semakin jauh, maka level daya akan semakin kecil. Hal inilah yang menyebabkan sinyal ponsel kembali full ketika dilakukan jamming.
Kata kunci: Jammer, jamming, osilator, amplifier, frequency,GSM, smartphone.