Tujuan penelitian dilakukan adalah untuk pada mengetahui bagaimana dampak dan kelebihan jika melakuakn penerapan perencanaan Pajak (Tax Planning) PPH Pasal 21 dalam upaya efisiensi beban pajak penghasilan badan usaha Pada PT. Asia Forestama Raya. PT Asia Forestama Raya selama ini dalam menghitung pajak penghasilan 21 karyawannya menggunakan metode net, dan mencatatnya pada laporan laba rugi sebagai beban PPh 21 tahun 2017 sebesar Rp242.034.765. Beban PPh 21 dikoreksi fiscal positif karena menurut Undang-Undang pajak penghasilan pasal 9 ayau 1 point h tidak boleh menjadi pengurang penghasilan, sehingga mengakibatkan pajak penghasilan badan meningkat. Hasil dari penelitian yang dilakukan adalah berdampak pada laba fiscal sebelum pajak dan pajak penghasilan badan. Pada laporan laba rugi fiscal menghasilkan laba fiskal sebelum pajak yang lebih kecil sebesar Rp2.843.585.854 dari pada metode net yaitu Rp.3.107.909.854. Hal ini disebabkan oleh adanya tunjangan pajak sebagai pengurang penghasilan badan sebesar Rp264.324.000 yang tidak dikoreksi fiscal positif. Penerapan metode gross up juga berdampak pada penurunan pajak penghasilan badan sebesar Rp66.081.000 dari kurang bayar sebesar Rp44.634.264 menjadi lebih bayar sebesar Rp21.446.737.

Kata Kunci : Perencanaan Pajak, PPh Pasal 21, Metode Net, Metode Gross Up