Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan laba yang maksimal. Salah satu cara adalah dengan penentuan harga pokok produksi yang tepat dan akurat, karena harga pokok produksi merupakan dasar yang digunakan perusahaan untuk menetapkan harga jual yang dapat bersaing dipasaran. Oleh karena itu penulis melakukan penelitian mengenai perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan activity based costing pada PT Jeffy Bersaudara. Metode activity based costing menyajikan biaya produk yang lebih akurat dan informatif yang diinformasikan dengan lebih baik tentang penetapan harga jual. Dalam melakukan penelitian, metode yang digunakan penulis adalah metode deskriptif kuantitatif. Dari hasil penelitian menggunakan metode activity based costing harga pokok produksi untuk produk pintu kulim yaitu sebesar Rp. 625.773 pintu kuras Rp. 380,731, pintu merantiRp. 376.423 , pintu merbau Rp. 669.064, pintu tembusu Rp. 1.309.382, kusen kulim Rp. 283.728, kusen kuras Rp. 182.982 dan jendela kulim Rp. 219.827. Produk yang mengalami undercost yaitu: pintu kulim,pintu kuras, pintu meranti,pintu merbau dan pintu tembusu. Sedangkan produk yang mengalami overcost yaitu: kusen kuras, kusen kulim dan jendela kulim. Kata kunci: activity based costing, harga pokok produksi, distorsi biaya