Manajemen piutang merupakan kunci dalam mencapai keefektifan dalam menajalankan aktifitas kreditnya. Manajemen piutang ini didasari oleh dasar manajemen yang diawali dengaan melakukan perencanaan, pengorganisasian, dan pemantauan. Dalam manajemen piutang perencanaan, pengorganisasian, dan pemantauan itu diwakili dari pemberian kredit, penagihan piutang dan pemantauan posisi piutang sebagai manajemen pemantauan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seperti apa manajemen piutang yang diterapkan pada PT Riau Graindo dan apakah manajemen yang telah dijalankan oleh perusahaan sudah efektif atau tidak. Dalam menganalisi pemberian kredit penulis membandingkan dengan teori 5C (Character, Capacity, Capital, Condition, Collateral). Analisis kinerja efektifitas penagihan piutang dilakukan menggunakan rasio receivable turnover dan average collection Period. Metode yang digunakan penulis untuk mengumpulkan data adalah wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis manajemen piutang yang sudah dijalankan oleh PT Riau Graindo saat ini belum efektif hal ini dipengaruhi oleh analisis atas pemberian kredit yang belum menggunakan seluruh komponen 5C dan tidak adanya pemisahan tugas atas penagihan piutangnya yang masih dilakukan oleh satu divisi. Akibatnya hasil analisis efektifitasnya menggunakan rasio receivable turnover dan average collection period masih menunjukkan hasil yang belum maksimal karena masih banyak pelanggan yang membayar lewat dari syarat pembayaran n/30.
Kata Kunci: Manajemen piutang, 5C (Character, Capacity, Capital, Condition, Collateral), rasio receivable turnover, rasio average collection period