Kebutuhan akan informasi yang selalu up-to-date dan bisa
diakses dimana saja dan kapan saja semakin meningkat. Hal ini
menyebabkan perlu adanya layanan data storage yang dapat menjamin
ketersediaan data. Dengan adanya ketersediaan data, dapat membantu
mengurangi terjadinya kegagalan server. Salah satu cara untuk
meningkatkan kualitas layanan tersebut, yaitu mengimplementasikan
disaster recovery plan menggunakan google cloud platform.
Implementasi yang dilakukan menerapkan beberapa teknik seperti
data replication, failover dain failback. Data replication menggunakan
MySQL Replication Master-Master dan GlusterFS, failover dan
failback menggunakan Nginx. Dari hasil penelitian ini didapatkan
bahwa rata–rata data berhasil di replikasi menggunakan MySQL
Replication Master-Master maupun GlusterFS adalah 100% dan
pemanfaatan google cloud sebagai server secondary beserta nginx
dapat menjamin ketesediaan data pada server primary dan server
secondary. Hasil metode failover dan failback mendapatkan
keberhasilan 100% dan pada proses failover membutuhkan rata – rata
waktu 7,35 detik bagi server secondary untuk mengambil alih layanan
server primary dan saat terjadi failback, membutuhkan rata – rata
waktu 7,11 detik bagi server primary untuk mengambil alih layanan
pada server secondary. Adanya anomaly data pada proses failover dan
failback menyebabkan waktu proses perpindahan layanan menjadi
tidak stabil.