Dengan semakin berkembangnya teknologi, kebutuhan
akan suatu sistem komunikasi akan semakin meningkat contohnya
pada gedung PCR. Tetapi beberapa pengguna masih sering
mendapatkan kualitas sinyal yang buruk. Oleh sebab itu pada
tugas akhir ini akan menganalisa sebuah model propagasi yang
berguna untuk merepresentasi nilai Pathloss pada gedung PCR.
Yang dapat menjadi rekomendasi kepada provider untuk
pengembangan jaringan 3G pada lingkungan gedung PCR.
Pathloss dapat ditentukan berdasarkan model propagasi yang
telah direkomendasi. Pada Penelitian ini dilakukan pengukuran
kuat sinyal 3G di dalam gedung PCR dan mendapatkan nilai
pathloss pengukuran dengan metode drive test yang akan menjadi
nilai tolak ukur untuk nilai pathloss metode yaitu dengan
menggunakan model propagasi Indoor Dominant Path. Hasil
pathloss yang diperoleh akan dibandingkan dan dianalisis untuk
menentukan apakah model propagasi Indoor Dominant Path
dapat diterapkan untuk merepresentasi nilai pathloss pada
gedung PCR. Berdasarkan hasil yang diperoleh rata-rata nilai
pathloss model propagasi Indoor Dominant Path lebih kecil dari
rata-rata nilai pathloss pengukuran, dengan MSE (Mean Squared
Error) masing-masing lantai 1 adalah 11,94, lantai 2 adalah
14,76 dan lantai 3 adalah 14,99 yang mana semakin kecil nilai
MSE tersebut maka akan semakin tepat untuk suatu model
propagasi diterapkan.
Kata kunci: pathloss, Drive test, model propagasi Indoor
Dominant Path, MSE (Mean Squared Error)