Pertumbuhan internet saat ini berkembang dengan sangat cepat,
dimana penggunanya sangat banyak, perkembangan pesat perangkat
telekomunikasi yang telah menggabungkan IP (Internet Protocol) ke
dalam teknologinya di seluruh dunia telah menyebabkan alamat IPv4
dengan format 32 mengalami deplesi. Maka dari itu, diperkenalkanlah
IPv6 solusi untuk menambah alokasi pengalamatan IP. Pada dasarnya,
IPv6 tidak kompatibel dengan IPv4 maka diperlukan suatu mekanisme
tertentu agar IPv6 ini dapat berinterkoneksi dengan IPv4. Mekanisme
transisi IPv4 ke IPv6 yang akan digunakan ialah 6rd dan DS-Lite. Pada
proyek akhir ini, di lakukan pengujian pada layanan VoIP (Voice over
Internet Protocol) yang dimana pada pengujian ini parameter yang
akan diuji adalah throughput, delay, packet loss dan jitter. Pengujian
performa QOS (Quality of Service) mekanisme transisi 6rd dan DSLite dilakukan menggunakan Wireshark. Dari data yang diperoleh,
teknik tunneling 6rd memiliki nilai QoS yang lebih baik dibandingkan
dengan tunneling Ds-lite dengan nilai troughput yang diperoleh 6rd
lebih besar dari ds-lite, dimana throughput dari 6rd sebesar 1,064
Mbit/sec dan ds-lite sebesar 1,070 Mbit/sec. Pada tunneling 6rd ratarata delay sebesar 4,062ms dan untuk ds-lite sebesar 4,506ms. Nilai
rata-rata packet loss Ds-lite adalah 0,140% dan packet loss 6rd adalah
0,029%. Pada pengujian diperoleh nilai rata-rata jitter ds-lite adalah
18,586ms dan 6rd adalah 18,435ms.
Kata kunci : IPv6,Tunneling, 6rd, DS-Lite, QOS (Quality Of Service),
Wireshark.