Layanan VoIP yang realtime membuat QoS-nya rentan untuk turun
apabila dihadapkan dengan trafik yang padat. Untuk itu, perlu
adanya suatu manajemen yang dapat mengelola trafik yang ada.
Salah satu yang metode yang dapat diterapkan yakni metode
antrian WFQ. CBWFQ adalah metode antrian turunan WFQ yang
didasarkan atas pemberian bandwidth pada trafik-trafik di suatu
jaringan. Pada penelitian ini CBWFQ diterapkan pada router untuk
meningkatkan QoS dari VoIP pada jaringan LAN dengan
bandwidth 10 Mbps yang dibebani dengan trafik UDP. QoS trafik
VoIP diukur pada kondisi sebelum dan sesudah CBWFQ
diterapkan pada router sebanyak 10 sampel dan dirata-ratakan.
Parameter QoS yang digunakan dalam penelitian ini yakni packet
loss, delay, jitter, dan throughput. CBWFQ yang diterapkan
berhasil menurunkan nilai packet loss dan delay trafik VoIP.
Packet loss turun sebesar 18,13 % pada saat VoIP diberikan
bandwidth sebesar 50 Kbps dan terus turun hingga 99,24 % pada
saat bandwidth VoIP sebesar 500 Kbps. Delay turun sebesar 49,93
% pada saat bandwidth VoIP sebesar 50 Kbps dan terus turun
hingga 78,11 % pada saat bandwidth VoIP sebesar 500 Kbps.
Sedangkan nilai jitter menjadi lebih buruk setelah CBWFQ
diterapkan, yakni naik sebesar 696 % saat bandwidth VoIP sebesar
50 Kbps, 364,49 % saat bandwidth VoIP sebesar 100 Kbps, 229,25
% saat bandwidth VoIP sebesar 140 Kbps, 207,19 % saat
bandwidth VoIP sebesar 160 Kbps, 169,65 % saat bandwidth VoIP
sebesar 180 Kbps, dan 40,02 % saat bandwidth VoIP sebesar 500
Kbps. Meski begitu, nilai jitter yang terukur masih dalam kategori
baik berdasarkan standar THIPON.
Kata kunci: LAN, QoS, VoIP, WFQ