Obat adalah salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi
masyarakat. Sehingga perlu dikelola dengan baik, efisien dan efektif.
Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD) Kabupaten Siak adalah
salah satu unit yang melaksanakan pengelolaan obat untuk kebutuhan
puskesmas di kabupaten Siak. Setiap puskesmas mengirimkan
Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan (LPLPO) untuk
melakukan permintaan obat. Lamanya waktu yang dibutuhkan pihak
UPTD dalam menganalisis LPLPO menyebabkan pihak UPTD
langsung menerima data LPLPO tanpa menganalisis secara
menyeluruh sehingga menimbulkan pendistribusian obat yang tidak
merata di setiap puskesmas. Oleh karena itu perlu adanya suatu sistem
yang dapat memberikan informasi tentang penerimaan atau penolakan
terhadap permintaan obat dengan menggunakan rumus stok optimum
dan rumus permintaan obat yang merupakan rumus Standar
Operasional Prosedur (SOP) yang digunakan pada UPTD Kabupaten
Siak. Berdasarkan pengujian perbandingan perhitungan manual dan
perhitungan sistem rumus stok optimum dan rumus permintaan telah
berhasil diterapkan ke dalam sistem dengan kesesuaian nilai 100%
sama dan dari pengujian User Acceptance Test (UAT) presentase
penerimaan fitur sistem adalah 100%, semua fitur pada sistem telah
diimplementasikan dan diterima dengan baik sehingga sistem
informasi penerimaan obat ini sudah dapat memberikan informasi
berupa diterima atau ditolaknya permintaan obat setiap puskesmas.
Kata Kunci: Penerimaan Obat, Instalasi Farmasi, LPLPO, Sistem
Informasi, Stok Optimum