Tidur yang sehat dalam konteks berkendara merupakan dasar
keselamatan. Pengendara mengantuk merupakan tanda seseorang
pengendara tidak layak untuk berkendara. Mengendara dalam keadaan
mengantuk sama bahayanya dengan mengendara dalam kondisi
mabuk. Saat mengantuk kemampuan konsentrasi, kewaspadaan, serta
refleks jadi buruk. Saat seorang pengendara mengantuk, detak jantung
mengalami perubahan. Keamanan dan keselamatan dalam
mengendarai minibus (mobil) juga merupakan hal yang wajib
dilakukan. Kecelakaan yang sering terjadi juga disebabkan beberapa
faktor seperti kelelahan, kantuk, lalai, tidak disiplin dalam berkendara,
kendaraan yang tidak layak pakai, jalan yang berlubang, dan juga
faktor dari cuaca yang tidak mendukung. Menurut data korlantas
mabes POLRI 2017, minibus (mobil) masih menjadi penyumbang
kecelakaan terbanyak ke-2 (dua) di Indonesia, yakni sebanyak 5.000
kasus. Sedangkan kecelakaan terbanyak pertama yaitu sepeda motor,
sebanyak 10.000 kasus. Di Indonesia, data operasi ketupat 2011
mencatat penyebab kecelakaan akibat mengatuk yakni sebayak 1.018
kasus. Berkenaan dengan masalah tersebut, penelitian ini bermaksud
membuat sebuah alat peringatan dini untuk kecelakaan akibat salah
satu faktor yaitu mengantuknya seorang pengendara minibus (mobil)
di jalan. Dengan adanya alat peringatan kantuk ini, pengendara dapat
mengetahui kondisi apakah sedang mengantuk atau tidak melalui
sensor pulse. Buzzer dan LED sebagai peringatan jika pengemudi
mengantuk dan dapat terhindar dari kecelakaan yang akan terjadi pada
pengendara minibus (mobil) tersebut.
Kata kunci : Mobil, kantuk, dan sensor pulse