Teknologi penerbangan dan antariksa merupakan salah satu teknologi
unggulan bagi negara - negara maju, terutama berupa teknologi roket
yang di dalamnya termasuk sistem kendalinya dan muatan roket
(payload). Negara yang mampu menguasai teknologi ini akan disegani
oleh negara seluruh dunia. Indonesia sebagai negara kepulauan dan
sekaligus negara maritim yang besar dan luas sudah sepatutnya
memiliki kemandirian dalam penguasaan teknologi roket. Payload
merupakan bagian roket yang terpisah, setelah melakukan separasi
pada ketinggian tertentu. Penelitian ini membuat sebuah payload yang
dapat dikendalikan melalui sebuah aplikasi visual yang terletak pada
ground station. Payload dikendalikan oleh sebuah flight control.
Untuk mengetahui keadaan roket dan daerah sekitar roket, payload
memiliki sensor barometric pressure, dan gyroscope. Payload
memiliki kamera untuk mengamati area di sekitar roket. Payload juga
memiliki perangkat komunikasi berupa radio telemetry yang terbagi
menjadi 3 frequency yaitu radio telemetry 915 MHz yang berfungsi
untuk mengirimkan data sikap dan mengirimkan perintah terhadap
payload, radio telemetry 2,4 GHz yang berfungsi sebagai penerima
perintah kendali dari remote control. Remote control digunakan pada
saat darurat seperti kegagalan pengiriman perintah pada payload atau
terputusnya koneksi aplikasi visual dengan payload. Sedangkan radio
telemetry 5,8 GHz digunakan untuk mengirimkan gambar
penampakan area sekitar payload. Payload dibuat dari bahan akrilik.
Dan payload menggunakan 2 buah motor EDF yang berfungsi
mendorong payload menuju lokasi tujuan. Payload juga terdapat 3
buah servo. Dimana 1 servo untuk membuka kunci yang terdapat pada
roket untuk melakukan separasi dan 2 servo lagi untuk membantu
payload untuk melakukan pembelokkan pada saat terbang.
Kata Kunci : Payload, KOMURINDO, LAPAN, Roket EDF, Robot
Terbang