DWDM (Dense Wavelength Division Multiplexing) adalah teknik transmisi yang memanfaatkan cahaya dengan panjang gelombang yang bebeda – beda sebagai kanal – kanal informasi, sehingga dapat melakukan proses multiplexing, untuk seluruh panjang gelombang tersebut dapat di transmisikan melalui suatu media serat optik. Pada penelitian ini, peneliti akan melakukan perbandingan optical amplifier konvensional dengan hybrid optical amplifier pada DWDM berdasarkan sistem komunikasi backbone antar provinsi. Simulasi ini dirancang dengan 40 buah kanal (40λ) dimana tiap channelnya memiliki frequency spacing sebesar 100 Ghz atau setara dengan 0.8 nm dan jarak jauh untuk menguatkan sinyal dengan panjang gelombang 1550 nm yang ditransfer dari optical amplifier sampai sejauh 150 km. dengan software optisystem. Dalam penentuan tingkat performansi jaringan sistem komunikasi backbone terdapat beberapa parameter yang akan dianalisa yaitu Q-factor, power receive, OSNR, BER dan Eye diagram. Hasil simulasi menunjukkan analisa dengan jarak terjauh dan redaman panjang gelombang per kilometer terbesar didapatkan hasil power receive dengan nilai Prx -13.909 dBm dengan nilai BER 7.16539x105untuk bagian simulasi optical amplifier. Nilai Prx 1.296 dBm dengan nilai BER 0.00208484 untuk bagian simulasi hybrid optical amplifier. Hasil Prx dan bit error rate untuk hybrid optical amplifier sudah tidak baik dan berada di batas standar yang telah ditetapkan sedangkan untuk nilai Prx dan BER pada optical amplifer masih berada pada standar maximum ITU-T Prx yaitu 27 dBm dan BER 10-5 – 10-12 dengan nilai OSNR maximum untuk dari masing-masing simulasi ≥ 60 dB. Kata Kunci : DWDM, Optical Amplifier, Hybrid Optical Amplifier, Power receive, BER,OSNR