Banyak faktor yang mempengaruhi optimalisi daya keluaran panel surya, diantaranya faktor arah dan sudut kemiringan panel surya serta tingkat kebersihannya. Faktor ini dapat mengurangi daya keluaran panel surya yang tentunya akan mengakibatkan perlambatan pengembalian investasi awal pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Pemerintah sudah memberi dukungan melalui peraturan menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) Republik Indonesia Nomor 49 tahun 2018 tentang penggunaan sistem PLTS atap oleh konsumen PLN (Perusahaan Listrik Negara) sehingga semua pelanggan PLN dapat memasang PLTS atap. Pengujian terhadap panel surya dilakukan untuk mengetahui faktor yang paling dominan mempengaruhi penurunan daya keluaran untuk selanjutnya dapat dicegah atau dieliminasi saat pemasangan panel surya. Data di ambil dengan menggunakan dua sistem yang berbeda tetapi memiliki spesifikasi dan fungsi yang sama untuk mendapatkan hasil yang tidak dipengaruhi oleh faktor cuaca karena di lakukan pada saat yang sama juga. Dari hasil pengukuran diketahui bahwa faktor kotoran adalah faktor yang sangat besar mempengaruhi daya keluaran panel surya, penurunan hingga 21%. Dengan mengetahui faktor yang paling dominan penyebab penurunan daya keluaran dan melakukan tindakan pencegahan, akan membuat nilai investasi awal pemasangan PLTS menjadi lebih cepat untuk di kembalikan dan akan semakin menaikkan minat masyarakan untuk menggunakan energi matahari.