Menurut data statistik perkebunan Indonesia (2016), luas area dan produksi kelapa sawit 2015 di Indonesia adalah seluas 11,2 juta Ha sedangkan luas lahan kelapa sawit yang ada di Provinsi Riau seluas 2.4 juta Ha. Pada kelapa sawit terdapat beberapa bagian yang dapat dimanfaatkan, Salah satu bagian sawit yang belum dimanfaatkan secara optimal adalah limbah pelepah sawit. Namun terdapat kendala dalam pemanfaatannya, kendala utama dalam pemanfaatan pelepah sawit adalah sifat fisiknya keras sehingga tidak bisa langsung dimanfaatkan untuk pakan ternak, sehingga diperlukan teknologi pelepah sawit agar bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak salah satunya dengan teknologi cacahan. Teknologi cacahan yang tepat untuk memanfaatkan pelepah sawit adalah mesin pencacah sawit. Pembuatan Pencacah Pelepah Sawit menggunakan pengerak utama yaitu mesin dongfeng 22 Hp dan sistem potong mata pisau yang digunakan yaitu sejajar terhadap sumbu poros. Pelepah sawit yang dapat dicacah dengan mesin ini hanya bagian pelepah yang berdaun hijau karna serat pelepah yang masih berdaun hijau lebih lembut dan bagus untuk dikonsumsi ternak. Pada Mesin Pencacah Pelepah sawit ini telah dilakukan penelitian yaitu penelitian pada getaran yang terjadi dan konsumsi bahan bakar yang terpakai terhadap pengaruh kecepatan putaran pisau potong dan feeding. Pada penelitian telah dilakukan percobaan menggunakan kecepatan putar (rpm) 1800,2000 dan 2200 rpm. Dimana, Konsumsi bahan bakar yang ideal dan hasil yang maksimal yaitu pada rpm 2200. Dari ketiga variasi kecepatan putar (rpm) yang digunakan, kecepatan putaran yang terbaik adalah pada rpm 2200. Dimana pada rpm ini menghasilkan hasil cacahan lebih halus,lebih banyak dan lebih efisien terhadap waktu, Sehingga untuk pengunaan mesin tersebut lebih maksimal dengan rpm 2200.

Kata kunci : Pelepah Kelapa Sawit, Mesin pencacah pelepah sawit, getaran,konsumsi bahan bakar.