Dalam proses pertambangan batu-bara dibutuhkan alat transportasi dengan ketahanan operasi minimal 80 jam (MTBF,2018), namun aktualnya tidak tercapai, salah satunya diakibatkan filter AC buntu. Faktor lingkungan berdebu dan operator tidak konsisten mengoperasikan sistem resirkulasi udara dengan efektif menjadi penyebab utamanya, hal ini menjadi latar belakang diajukannya tugas akhir yang berjudul “Air Conditioner Automatic Recirculate System untuk Meningkat Lifetime Filter AC Primemover” metodenya dengan mengatur sirkulasi udara berdasarkan parameter dari sensor debu di luar kabin dan konsentrasi CO2 di dalam kabin. Saat density debu diatas 250µg/m3 dan kandungan CO2 dibawah 3000 ppm pintu sirkulasi menutup. Pintu sirkulasi membuka ketika CO2 diatas 3000 ppm atau CO2 diatas 2500 ppm dan density debu dibawah 250 µg/m3. Setiap perubahan kondisi tersimpan pada sdcard, dimonitoring dan dikontrol melalui jaringan GPRS menggunakan aplikasi BLYNK. Keberhasilan 420% mampu memperpanjang lifetime filter menjadi 2100 jam yang dari sebelumnya 140-500 jam dan kondisi udara dalam kabin terjaga dibatas aman 2500 ke