Kedelai / soybean adalah sebuah sumber yang kaya akan kualitas protein tinggi yang mengandung seluruh asam amino essensial yang ditemukan dalam protein hewani tanpa kolesterol dan dengan sedikit lemak jenuh. Protein memainkan peran penting dalam fungsi tubuh dan menjadi sumber peptida yang baik dengan berbagai aktivitas. Peptida tersebut didefinisikan sebagai aktif secara biologis (peptida bioaktif). Adanya peptide bioaktif yang berasal dari soybean dapat menjaga pertahanan saat terjadi gangguan pada sistem neurotransmitter. Asam amino membentuk struktur otak dan zat penghantar rangsang (zat neurotransmitter) pada sambungan sel syaraf.
Asam amino yang terkandung dalam peptida dibutuhkan untuk mensitesis otak neurotransmitter. Makin banyak neurotransmitter terbentuk, kebugaran otak akan semakin terjaga sehingga tidak mudah kehilangan konsentrasi. Fungsi otak juga dipengaruhi oleh asupan protein, nutrisi yang juga tersusun atas berbagai jenis asam amino. Protein dibutuhkan dalam pembentukan sel-sel otak di bagian tertentu, seperti hippocampus (berperan dalam kemampuan mengingat informasi baru, namun beberapa ahli mengatakan bagian otak ini juga berperan dalam ingatan jangka lama dan brainstem atau batang otak.
Electroencephalography (EEG) merupakan alat yang dapat merekam aktivitas elektrik di sepanjang kulit kepala. EEG mengukur fluktuasi tegangan yang dihasilkan oleh arus ion di dalam neuron otak sehingga dapat memberikan data konkrit berupa sinyal atau gelombang yang menunjukan aktivitas kelistrikan di otak yang dapat dianalisis. Pada penelitian ini menggunakan Brain Mapping 2D berdasarkan nilai power spectrum untuk melihat perbedaan tutup mata pre dan tutup mata after 1 jam setelah mengkonsumsi soybean. subjek pada penelitian ini adalah remaja dengan rentang usia 16 - 24 tahun dalam kondisi puasa dalam rentang waktu ±8 jam. Direkam selama ±5 menit pada setiap kondisi.