Saat ini, hampir seluruh aspek kehidupan manusia bergantung dengan energi listik. Energi listrik dihasilkan dari generator pembangkit listrik yang berkerja mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Generator memanfaatkan sifat induksi elektromagnetik untuk menghasilkan daya berupa arus dan tegangan. Daya yang dihasilkan oleh generator inilah yang kemudian dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan manusia. Generator sederhana terdiri dari sebuah solenoid dan magnet yang bergerak didekatnya. Apabila magnet bergerak didalam solenoid, maka akan menimbulkan gaya gerak listrik (ggl) induksi akibat medan magnet yang berubah terhadap waktu atau fluks medan megnet. Fluks medan magnet yang berubah akibat pergerakan magnet didalam solenoid menyebabkan perpotongan medan magnet yang menghasilkan listrik induksi. Besarnya tegangan dan daya listrik induksi yang dihasilkan pembangkit listrik tenaga magnet dipengaruhi oleh magnet, solenoid, dan jarak stator. Dalam penelitian ini dilakukan percobaan pengaruh jumlah magnet, solenoid, dan jarak stator terhadap tegangan dan daya pembangkit listrik tenaga magnet. Berdasarkan dari data yang telah didapatkan tegangan, dan daya yang dihasilkan oleh pembangkit listrik dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kecepatan putar rotor, jumlah magnet, banyaknya lilitan, dan diameter solenoid. Pada penelitian ini diperoleh bahwa 1000 lilitan pada solenoid berdiameter 4cm dengan 4 magnet rotor, serta kecepatan putar rotor 1800rpm merupakan komposisi terbaik yang menghasilkan tegangan dan daya maksimum. Adapun tegangan yang diperoleh adalah 5Vac dan 3,8Vdc. Untuk daya maksimum yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga magnet ini adalah 85mW pada arus AC, dan 28,8mW pada arus DC.