Kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia khususnya di Riau merupakan bencana yang bisa dibilang bencana tahunan. Hal ini tentu saja akan berdampak pada kerusakan hutan dan juga gangguan kesehatan akibat asap yang terhirup. Disaat kondisi asap semakin memburuk, berakibat aktifitas di luar rumah juga akan dibatasi baik dari instansi juga perguruan dan sekolah tinggi seperti Politeknik Caltex Riau. Saat ini indikator kualitas udara di kota Pekanbaru dalam hal ini khususnya indikator kepekatan asap (particulate matter) belum banyak dijumpai terlebih lagi dengan sistem informasi yang mudah diakses. Oleh karena itu, dari latar belakang permasalahan ini maka penulis melakukan penelitian dan pernacangan alat yang dapat memonitor kualitas udara menggunakan laser sensor atau juga disebut sensor asap. Cara kerja alat ini adalah sensor PMS5003 akan mengukur kadar PM2.5 yang dimana datanya kemudian diolah dan dikirimkan melaui jaringan Wifi yang telah terhubung dengan mikrokontroler Wemos D1 Mini yang dilengkapi Wifi. Kemudian alat ini yang sudah terhubung juga dengan telegram Bot sehingga ketika seseorang ingin mengetahui kadar PM2.5 dan index kualitas udara saat itu, maka Telegram Bot kemudian memproses permintaan tersebut. Alat ini memberikan pembacaan yang mendekati nilai pembacaan Xiaomi Smart Mi PM2.5 sebagai alat pembanding yang nilai pembacaannya dianggap ideal dengan nilai persentase error rata-rata 5.97%.