Banyaknya aktivitas pertambangan minyak bumi tentunya menjadi tantangan tersendiri untuk para pelaku usaha minyak dan gas bumi untuk menyediakan sarana kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang layak untuk para pekerjanya. Salah satunya dengan menyediakan H2S detektor portable untuk mengecek keberadaan gas H2S. Gas H2S adalah gas yang muncul dari aktivitas pembusukan bakteri secara anaerob. Gas ini banyak terdapat pada pertambangan yang dapat menyebabkan iritasi hingga kematian. Umumnya H2S detektor yang digunakan menampilkan data hanya pada alatnya saja, sehingga penulis menilai masih memiliki kelemahan. Pada penelitian ini dibuat sebuah prototipe H2S detektor yang datanya dapat dimonitor dari perangkat lain dengan memanfaatkan IOT (Internet of Things). Adapun prototipe ini menggunakan Arduino Mega, MQ-136 sebagai sensor H2S, UBlox NEO-6M untuk modul GPS dan ESP8266 untuk modul Wifi. Pengujian untuk sensor MQ-136 dilakukan dengan uji rumus perbandingan RS/RO dengan PPM dari datasheet, didapat persen error 1.35 s.d 6.1%. Sedangkan pengujian sensor MQ-136 aktual dengan 3-konsentrasi gas H2S standar diperoleh persen error sebesar 13.3% untuk konsentrasi 15ppm, 12% untuk konsentrasi 25ppm dan 2% untuk konsentrasi 100ppm. Pada Penelitian ini telah dilakukan proses kalibrasi sensor MQ-136 oleh pihak ketiga dan dinyatakan lulus uji. Pada modul UBlox NEO-6M diperoleh keakurasian antara 1.5 – 2 meter dibandingkan dengan aplikasi GoogleMap. Sedangkan untuk modul ESP8266 tingkat akurasi 100%.