Brain-controlled wheelchair dirancang untuk penyandang disabilitas yang tidak dapat menggerakkan kursi roda secara manual ataupun memerlukan bantuan orang lain untuk menggerakkan kursi roda. Electroencelopgraphy (EEG) sistem yang merekam aktivitas kelistrikan otak yang nantinya digunakan sebagai kontrol kursi roda bergerak maju, mundur, belok kiri, dan belok kanan. Brain-controlled wheelchair ini masih memiliki beberapa kendala seperti pada saat kursi roda menemui rintangan misalnya pada permukaan jalan yang tidak rata dalam artian menurun ataupun menaik, untuk itu ditambahkan sensor IMU sebagai deteksi kemiringan permukaan jalan. Jadi saat kursi roda dalam keadaan menurun maupun menaik motor dapat menambah ataupun menurunkan kecepatan putar motor, kecepatan putar motor ini nantinya akan di kontrol oleh kontroler PID. Sistem ini diharapkan dapat mengurangi resiko kecelakaan bagi pengguna.