Perkembangan teknologi yang pesat menuntut layanan yang dapat diakses setiap saat. Semakin meningkatnya jumlah request client akan menyebabkan server mengalami down karena beban kerja yang lebih. Oleh karena itu, cluster hadir untuk menangani beban kerja server yang meningkat dan membagi secara merata setiap server. Namun, untuk menjalankan sebuah cluster, maka dibutuhkan sebuah software cluster orchestration yaitu Kubernetes. Kubernetes digunakan untuk manajemen container. Teknologi virtualisasi yang digunakan dalam Kubernetes adalah virtualisasi Kernel-Based Virtual Machine (KVM). Pada proyek akhir ini membandingkan latency, pemakaian CPU, dan pemakaian memori saat membuka halaman web, antara teknologi konvensional dan Kubernetes cluster. Diperoleh hasil pengujian latency tertinggi yaitu 16614 ms oleh Kubernetes cluster dan latency terendah yaitu 1522 ms oleh teknologi konvensional. Pada sistem konvensional, respons dari pengguna secara langsung diterima oleh web server, diolah lalu dikirim. Pada Kubernetes cluster terdapat node-node yang berjalan di atas mesin virtual, sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama dalam memberikan respons. Latency yang baik yaitu latency rendah karena dapat membuka halaman web lebih cepat. Dalam keadaan standby, pemakaian CPU dan pemakaian memori terendah terjadi pada konvensional adalah 0,07% dan 28% karena tidak ada node-node yang berjalan di atas mesin virtual. Dalam keadaan busy, pemakaian CPU terendah terjadi pada server Kubernetes cluster adalah 1,06% karena adanya pembagian beban kerja terhadap mesin virtual. Pemakaian memory terendah terjadi pada server konvensional adalah 57% karena tidak ada node-node yang berjalan di atas mesin virtual.