Lo-Ra (Long Range) merupakan suatu proses perubahan suatu gelombang periodik tertentu sehingga menjadikan suatu sinyal yang mampu membawa suatu informasi, Teknologi LoRa menawarkan jangka panjang yang sangat menarik, Seperti menggunakan daya yang rendah dan perpindahan data yang terjamin keamanannya, Jaringan publik yang menggunakan jaringan LoRa ini akan dapat memberikan jangkauan sinyal yag lebih luas,Dibandingkan dengan jaringan seluler pada umumnya, LoRa merupakan jaringan yang mencakup lebih luas, Selain itu juga mudah dipasangkan pada kebutuhan yang kita perlukan, Kebutuhan itu seperti pada alat elektronik lainnya yang pemasangannya menggunakan wireless, Pembuatan alat ini yaitu sebagai pendeteksi kebakaran untuk mengurangi dampak dari kebakaran hutan dan mempunyai kelebihan dari alat lainnya yaitu banyak alat pendeteksi kebakaran yang digunakan belum memenuhi kriteria seperti pengiriman informasi yang tidak dapat menjangkau jarak jauh sehingga muncul alat yang dapat mengatasi masalah tersebut yaitu Long Range (LoRa), LoRa dapat mengantisipasi jangkauan sinyal GSM yang hilang, Tujuan pada penelitian..ini.yaitu…sebagai..pendeteksi..dan..pemantau..tingkat.rawan terjadi.kebakaran.serta.memberikan.informasi.kepada.server.secara,real time.yang..ditampilkan..pada..aplikasi..blynk, Hasil dari..penelitian..ini didapatkan..Alat ini mampu mendeteksi kebakaran hutan hingga jarak 700 meter, apabila melebihi jarak tersebut maka pembacaan akan error, alat ini mendeteksi kebakaran hutan dengan membaca ketiga sensor, apabila ketiga sensor sudah mencapai titik threshold yaitu dengan.sensor suhu.lebih..besar.dari.40.derajat.celcius,..nilai..sensor.kelembaban.lebih kecil..dari..61%,.dan.nilai..sensor.asap..melebihi..2670..ppm..maka alat akan memberikan peringatan kebakaran yang akan muncul pada notifikasi blynk, pada jarak hingga 700 m, rata-rata delay node 1 mencapai 23,2 detik dan pada delay node 2 rata-rata mencapai 54,5 detik, Dan dapat dilihat juga bahwa Rata-rata persentase error suhu yang di dapat pada node 1 mencapai 4 %, dan rata-rata error pada kelembaban node 1 mencapai 6,4 %, selanjutnya rata-rata persentase error suhu yang di dapat pada node 2 mencapai 8,5 %, dan rata-rata error pada kelembaban node 2 mencapai 18 %,