Teknologi informasi diharapkan dapat menjadi media yang paling efektif untuk mencari dan menyebarkan informasi. Berangkat dari pemikiran pemanfaatan teknologi dalam pengembangan e-government diyakini akan meningkatkan efisiensi, efektifitas, serta transparansi dalam penyelenggaraan pemerintahan. Sesuai dengan tujuan utama pelaksanaanya yaitu untuk peningkatan layanan publik secara efektif dan efisien.
Saat ini banyak pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang mengembangkan pelayanan publik melalui jaringan komunikasi dan informasi termasuk juga Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Pekanbaru. DPMPTSP Kota Pekanbaru sebagai pelayanan publik yang melayani berbagai keperluan masyarakat yang berkenaan dengan pelayanan perizinan dan non-perizinan seperti pengurusan bermacam jenis perizinan di bidang pembangunan, kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya.
Dalam proses pengurusan perizinan ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar perzinan dapat selesai hingga tahap terakhir. Demi memberikan pelayanan perizinan, DPMPTSP Kota Pekanbaru menyuguhkan sebuah aplikasi yaitu Sistem Informasi Manajemen Pelayanan atau biasa disebut SIMPEL. Pada DPMPTSP Pekanbaru terdiri dari 7 bidang yang saling berkontribusi dalam menjalankan visi dan misi dari terkait. Salah satunya yaitu Bidang Pendataan, Arsip, dan Pengembangan Sistem memiliki peran penting pada intansi dikarenakan semua data perizinan serta arsip perizinan dipegang kendalikan oleh bidang ini. Petugas arsip atau arsiparis yang memiliki hak akses sebagai back office dari SIMPEL itu sendiri. Struktur sistem terdiri dari menu atas terdapat pengguna, daftar permohonan, tracking dan chat. Sedangkan isi menu tengah atau dashboard terdiri dari daftar permohonan, temu balik arsip IMB, arsip IMB dari DTRB, bundel arsip IMB DPMPTSP, bundel arsip IMB DPMPTSP dan daftar perizinan yang selesai.
SIMPEL saat ini menjadi penunjang keberhasilan DPMPTSP Kota Pekanbaru, untuk itu perlu dilakukan pengecekan kualitas atau software quality control dan juga testing terhadap sistem ini. Pengecekan kualitas ini dilakukan untuk evaluasi SIMPEL versi 2 ke SIMPEL versi 3. Salah satu cara dalam solusi pengecekan kualitas ialah menggunakan usability testing. Nielsen model merupakan salah satu metodologi pengukuran usability yang sering digunakan. Faktor-faktor usability yang dimiliki oleh Nielsen model antara lain yaitu learnability, efficiency, memorability, errors, dan user satisfaction’s. Berdasarkan uraian-uraian di atas maka penulis mengambil judul yaitu “Analisis Usability Testing Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Pada Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Dpmptsp) Kota Pekanbaru”.