Sistem coal handing memegang peranan sebagai sistem yang mensuplai batu bara untuk PLTU Tenayan, dengan SLA (Service Level Agreement) 40 jam waktu bongkar tiap shipment. Permasalahan yang sering terjadi pada saat pembongkaran batu bara adalah tumpahnya batu bara di jalur bongkar, karena penumpukan dan batu bara dengan dimensi besar mengganggu performa peralatan lain. Untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi operasi, dalam sistem coal handling akan dilengkapi dengan sistem proteksi plugging, yang dipasang di chute conveyor. Sistem ini bekerja berdasarkan prinsip kemampatan dimensi, dengan menggunakan feedback dari sensor limit switch yang mengirimkan sinyal ke PLC sebagai controller. Yang kemudian akan menonaktifkan motor conveyor. Sebelum proteksi ini digunakan waktu bongkar defisit -21% dari target maksimal 40 jam, dan setelah proteksi ini digunakan rata-rata waktu bongkar 4 bulan terakhir adalah 95%, surplus 5% dari waktu 40 jam. Dari data pemeliharaan terukur sebelum proteksi plugging digunakan, persentase pemeliharaan CM = 56% dan setelah proteksi plugging digunakan persentase pemeliharaan CM = 44%, terukur penurunan pemeliharaan CM adalah 12%.

Kata kunci: Coal handling, Plugging, pemeliharaan, operasi