Detail Cantuman
Advanced SearchProyek Akhir
Rancang Bangun Alat Pemberi Pakan Ikan Otomatis Serta Sistem Monitoring Kolam Ikan Berbasis Modul ESP8266 Node MCU
Di zaman ini, pembudidayaan benih ikan merupakan suatu pekerjaan yang cukup banyak diminati. Dalam pembudidayaan benih ikan, cukup banyak hal yang harus diperhatikan agar mendapatkan kualitas benih ikan yang baik. Dalam hal ini, peternak ikan harus disiplin dalam memberi pakan ikan dengan waktu yang telah ditetapkan dan juga harus teliti dalam memperhatikan kebersihan dari habitat benih ikan tersebut yaitu kolamnya. Tentunya hal ini merupakan kendala bagi peternak benih ikan yang akan memengaruhi kualitas dari benih ikan itu sendiri. Contoh kendalanya adalah ketidakdisiplinannnya dalam pemberian pakan ikan dengan waktu yang telah dijadwalkan, hal ini tentunya nanti akan memengaruhi kualitas dari benih ikan tersebut. Dalam pemberian pakan ikan maupun memonitor kondisi air kolam ikan, tentunya membutuhkan pekerja untuk melakukannya. Hal tersebut menambah pengeluaran biaya (cost) untuk menggaji pekerjanya. Oleh sebab itu dibutuhkan sebuah alat yang dapat memberikan pakan ikan dan memonitor kondisi air kolam dengan jarak jauh. Dengan pemanfaatan IoT,kita dapat menggunakan NodeMCU ESP-8266 sehingga dapat mengontrol alat dengan jarak jauh dan juga mengetahui kondisi air kolam yang outputnya dapat dilihat dari aplikasi blink yang terdapat pada smartphone. Jumlah pemberian pakan yang diberi oleh alat tersebut (pakan rate) memiliki nilai 8,3 gram/detik. Benih ikan nila diberikan pakan komersil sebanyak 3 % dari bobot tubuh dengan frekuensi 3 kali sehari selama pemeliharaan (Badan Standardisasi Nasional, 1999). Sedangkan rumus untuk mendapatkan nilai efisiensi pakan adalah:
ð¸ð‘ = (ð‘Šð‘¡+ð·)−ð‘Š0 ð‘¥ 100%
F
Wt = Jumlah bobot ikan akhir pemeliharaan
W0=Jumlah bobot ikan awal pemeliharaan
D = Jumlah bobot ikan yang mati
F = Jumlah pakan yang di konsumsi
Pakan akan keluar ketika motor servo terbuka, batas ambang minimum ketinggian dari pakan ikan yang dapat keluar adalah 3 cm (27 cm dari sensor ultrasonik).Di bawah 3 cm, maka pakan tidak akan tersalurkan ke kolam. Untuk sistem monitoring kolam benih ikan, sensor turbidity akan mendeteksi air kolam kotor ketika nilai turbidity adalah lebih dari 50 , sedangkan ketika air kolam sedikit kotor maka nilai turbidity di antara 20 – 50, dan ketika air kolam dalam keadaan bersih maka nilai turbiditynya berada dinilai kecil dari 20. Untuk sensor suhu akan mendeteksi suhu air kolam secara langsung. Suhu optimum pemeliharaan benih ikan nila di kolam sekitar 25 - 32°C (Badan Standarisasi Nasional , 2009). Suhu dapat mempengaruhi aktivitas penting ikan seperti pernapasan, pertumbuhan dan reproduksi. Suhu yang tinggi dapat mengurangi oksigen terlarut dan mempengaruhi selera makan ikan (PUTRI CLARITA SIHOMBING, 2018). Ketika suhu rendah (hujan), maka ketinggian air pada kolam ikan akan di rendahkan. Ketika suhu rendah (panas), maka air akan selalu diganti.
Ketersediaan
PA1820402010 | Perpustakaan PCR | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
PA TT
|
Penerbit | Pustaka Politeknik Caltex Riau : Pekanbaru., 2021 |
Deskripsi Fisik |
vi, 73 hlm.; 21 cm
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
PA TT
|
Tipe Isi |
text
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
1
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain