Pada penelitian terdahulu Nely Toding Bunga.dkk (2019), merancang mesin gerinda copy camshaft sepeda motor 4 tak, namum masih ada beberapa kekurangan. Salah satunya yaitu Mekanisme penggerak pencekam masih menggunakan gerak manual, atau masih digerakkan oleh operatornya. Sehingga lamanya wktu pengerjaan lebih lama, dan hasil penggerindaan camshaft yang diperbaiki juga tidak maksimal. Sehinnga pada Mesin replika Camshaft sepeda motor ini dilakukan modifikasi dimana menambahkan motor DC sebagai penggerak pencekam kedua camshaft, dengan kecepatan putar pencekam 30 RPM, maka kecepatan putar pencekam konstan. Dan seluruh permukaan camshaft yang akan digerinda mengenai Grinding wheel. Penam bahan material pada camshaft yang akan diperbaiki yaitu dengan metode pengelasan SMAW, dan pembentukan peofil camshaft dengan penggerindaan. Dengan adanya pegas yang akan menarik ARM (dudukan pencekam) ke arah tool, sehingga profil camshaft yang masih utuh profilnya digunakan sebagai pemandu pembentukan profil camshaft yang diperbaiki. Grinding wheel digunakan untuk mengikis bagian terluar camshaft yang diperbaiki hingga bentuk profil kedua camshaft sama adalah Grinding wheel grit 100 dan grit 120.
Getaran yang dihasilkan mesin replika camshaft sepeda motor ini yaitu rata-rata besar sebesar sebesar 6,29 mm/s, Kekasaran permukaan profil camshaft yang diperbaiki yang digerinda dengan grinding wheel grit 100 lebih kasar dengan nilai kekasaran = 1,174 µm pada titik 1 dan nilai kekasaran pada titik 2 = 1,301 µm. sedangkan kekasaran permukaan profil camshaft yang diperbaiki yang digerinda dengan grinding wheel grit 120 lebih halus dengan nilai kekasaran = 0,989 µm pada titik 1 dan nilai kekasaran pada titik 2 = 0,762 µm.