Seiring berkembangnya teknologi, perangkat jaringan dan infrastruktur jaringan juga ikut berkembang. Saat ini teknologi dan perangkat internet masih banyak yang menggunakan IPv4. Walaupun IPv4 tetap digunakan, perkembangan dan penggunaan teknologi terus bertambah. Sementara IPv4 memiliki keterbatasan jumlah IP public, sehingga diperlukan protocol internet generasi baru yang menggantikan protocol versi sebelumnya (IPv4) atau disebut Internet Protocol version 6 (IPv6). Beberapa pengguna perangkat jaringan generasi baru sudah menggunakan (IPv6) sebagai protocol internet. Berdasarkan kondisi tersebut, maka diperlukan suatu mekanisme transisi IPv4 ke IPv6. Mekanisme transisi IPv4 ke IPv6 terdiri dari 3 jenis yaitu Dual-Stack, Tunneling, dan Translation. Pada tugas akhir ini metode yang digunakan adalah transisi Tunneling GRE dengan memperhatikan kualitas lalu lintas data atau Quality of Service (QoS) berdasarkan standar TIPHON. Kategori Throughput Sangat Baik >2,1 Mbps, kategori Baik 1200 kbps – 2,1 Mbps, kategori Cukup 700 – 1200 kbps, kategori Kurang Baik 338 – 700 kbps, dan kategori Buruk 0 – 338 kbps. Parameter QoS yang diamati adalah Throughput, packet loss, Delay pada layanan streaming video. Berdasarkan pengujian throughput dengan tiga kali percobaan, diperoleh hasil untuk dua percobaan pertama dikategorikan kurang baik dan percobaan ketiga dikategorikan buruk. Sedangkan, untuk pengujian packet loss dari tiga kali percobaan diperoleh kategori sangat baik dan untuk pengujian delay (latency) diperoleh kategori buruk.


Kata kunci: Mikrotik, QoS, Tunneling GRE, Throughput, Packet Loss, Delay.