Perkembangan teknologi dalam membangun sebuah aplikasi sudah beraneka ragam, salah satunya aplikasi berbasis website. Banyaknya teknologi yang dapat digunakan untuk membangun sebuah aplikasi menjadikan developer leluasa dalam menentukan teknologi apa yang akan digunakan, sehingga penentuan teknologi yang akan digunakan inilah yang akan menentukan apakah aplikasi yang dibangun akan lebih unggul dibanding aplikasi lainnya. Secara tradisional, aplikasi website dibangun menggunakan pendekatan arsitektur monolithic. Monolithic arsitektur merupakan cara standar untuk mengembangkan aplikasi, arsitektur ini menggunakan basis code tunggal yang membuat pengembang lebih mudah dan aplikasi relatif kecil, namun buruknya ketika aplikasi menjadi besar atau banyak yang mengakses performa error pada salah satu fungsi maka akan mempengaruhi secara keseluruhan aplikasi. Saat ini Microservices merupakan arsitektur yang banyak dilirik oleh para developer dalam membangun sebuah aplikasi karena banyak kelemahan-kelemahan pada aplikasi dengan arsitektur monolithic yang solusinya dapat dialamatkan oleh aplikasi dengan arsitektur Microservices. Tujuan penulis terhadap penelitian tugas akhir ini adalah membangun aplikasi e-commerce di Bearwoods Clothing menggunakan arsitektur Microservices dan menganalisa apakah arsitektur Microservices bisa digunakan pada aplikasi e-commerce dengan skala menengah kebawah. Pengujian sistem dengan menggunakan blackbox menghasilkan sistem sudah berjalan dengan baik.Pengujian functionality API microservice menghasilkan response sesuai dengan request yang diminta oleh client.

Kata Kunci: E-Commerce, Monolithic arsitektur, Microservices arsitektur.