Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yang dilakukan pada PT. Wahanakarsa Swandiri. Penelitian ini mempunyai tiga tujuan utama. Pertama, bertujuan untuk mengetahui perhitungan harga pokok jasa konstruksi dengan metode tradisional yang digunakan oleh perusahaan. Kedua, untuk mengetahui perhitungan harga pokok jasa konstruksi dengan full costing. Ketiga, untuk mengetahui perbedaan besarnya harga pokok jasa konstruksi pada perusahaan dengan menggunakan metode tradisional dan full costing. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi dan wawancara. Dokumentasi yaitu teknik dengan cara mengumpulkan data melalui dokumen- dokumen perusahaan mengenai data yang terkait dengan harga pokok jasa konstruksi. Hasil perhitungan harga pokok jasa konstruksi perusahaan dinilai lebih kecil dengan selisih sebesar Rp.17.276.747 dibandingkan dengan hasil perhitungan harga pokok jasa konstruksi dengan menggunakan metode full costing. Selisih ini terjadi diakibatkan kurang efektifnya perusahaan dalam menentukan biaya biaya yang diakui sebagai komponen biaya penyusun harga pokok dan dalam menetapkan biaya tidak langsung dimana perusahaan menetapkan biaya tidak langsung sebesar 12% dari nilai proyek. Dengan dilakukan perbandingan terhadap perhitungan harga pokok jasa konstruksi yang dilakukan oleh perusahaan, dapat diketahui bahwa perusahaan undercosting dalam menghitung harga pokok jasa konstruksinya. Sebaiknya perusahaan dapat mempertimbangkan untuk menggunakan metode full costing dalam perhitungan harga pokok jasa konstruksinya.
Kata kunci: Konstruksi, Full Costing, Undercosting