Saat ini dapat dijumpai hampir semua sekolah tingkat SMA memiliki website tetapi hanya memperkenalkan profil dari sekolah tersebut dan untuk mendapatkan informasi seperti nilai dilakukan dengan pembagian rapor, sedangkan untuk informasi ekstrakurikuler dilakukan dengan mendatangi ekstrakurikuler terkait. Untuk membuat sistem informasi akademik ini tentunya membutuhkan sebuah metodologi yang sesuai untuk pengembangannya yaitu scrum. Pada sistem ini penerapan metodologi scrum terdapat 4 sprint yang membutuhkan waktu 4 bulan dalam masa pengerjaannya. Dimana pada siklus pengembangannya dimulai dari tahap pengumpulan kebutuhan pengguna, penentuan tim scrum, perangkingan fitur hingga masuk pada fase pengerjaan sprint dan mengevaluasi fitur yang sudah dikerjakan. Aplikasi ini diuji menggunakan pengujian black box yang memperoleh hasil bahwa setiap fitur sudah yang diimplementasikan sesuai dengan kebutuhan pengguna, dan pengujian usability sebesar 82.3% yang artinya aplikasi sistem informasi akademik dan monitoring siswa ini dapat diterima oleh Tata Usaha, Kesiswaan, Guru, dan Siswa SMA Taruna Pekanbaru.