BMR Musik Pekanbaru adalah salah satu pemasok alat musik tradisional Melayu. BMR memiliki rencana untuk menyertakan buku panduan ke setiap alat musik yang diproduksi. Selain rencana tersebut, BMR juga ingin memperkenalkan alat musik tradisional Melayu kepada masyarakat agar mengetahui bentuk dan tata cara penggunaannya. Oleh karena itu akan dibangun aplikasi mobile dengan implementasi AR (Augmented Reality). Aplikasi dikembangkan secara hybrid yaitu Android dan iOS dengan Flutter, Blender untuk membuat model dan animasi 3 dimensi, dan Unity dan Library EasyAR untuk Augmented Reality. Metode prototyping dilakukan sebanyak 3 iterasi dengan pihak BMR. Hasil dari pengujian Blackbox yaitu seluruh kebutuhan fungsional 100% berhasil dijalankan. Pada User Acceptance Testing, diperoleh rata-rata dari seluruh aspek yaitu 87.5% telah memenuhi kebutuhan fungsional pengguna. Pengujian Usability memperoleh hasil rata-rata seluruh aspek pada Android yaitu 89% dan iOS yaitu 86.3% yang menandakan bahwa aplikasi dapat dijalankan dengan mudah. Pada One-Group Pretest-Posttest Design hasil yang diperoleh pada post-test sebesar 95.5% dan kesimpulannya aplikasi ini dapat membantu pengguna dalam mengenal bentuk alat musik dan tata cara penggunaannya. Hasil dari pengujian kinerja yaitu Android mengalami kenaikan penggunaan memori sebanyak 6.61% dan iOS sebanyak 53.6% saat menampilkan AR. Kesimpulannya adalah Android menggunakan lebih sedikit memori daripada iOS.