Berdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 19 tahun 2014, Situs negatif merupakan situs yang memiliki konten yang tidak boleh diakses oleh masyarakat. Contohnya adalah Pornografi, judi online, radikalisme, dan lain – lain. Berdasarkan data yang dirangkum dari situs www.kominfo.go.id bahwa aduan konten setiap tahun meningkat dari tahun 2014 hingga 2020 dengan data terakhir bulan desember 2020 terdapat 10.405 situs yang telah diblokir. Pemblokiran yang dilakukan oleh kominfo dilakukan dengan menggunakan metode berbasis situs, keyword, maupun keduanya. Metode pemblokiran ini dapat dijumpai pada RouterOS yang di sebut Mikrotik dan open source firewall yang disebut Pfsense dan biasanya disebut sebagai content filter. Content filter yang akan digunakan pada penelitian ini adalah layer 7 filtering, content, dan squidguard. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan content filter yang dimiliki oleh Mikrotik dan Pfsense dalam kemampuannya untk memblokir website yang memiliki konten negatif. Penelitian ini mendapatkan hasil pemblokiran situs dari Mikrotik sebanyak 100% dari 90 situs sedangkan pfsense mendapatkan hasil sebanyak 94 dari 90 situs.