Proses peneringan biji kopi di pekanbaru pada umumnya masih menggunakan cara tradisioal yaitu masih memanfatkan sinar matahari untuk proses pengeringan biji kopi dengan cara di jemur, ada pun kelemahan pengeringan biji kopi menggunakan cara tradisional yaitu proses pengeringannya masih bergantung pada sinar matahari. Jika pada saat kondisi cuaca hujan maka proses penjemuran biji kopi tidak dapat berjalan. Selain itu, penjemuran biji kopi cukup memakan durasi waktu 2 sampai 3 hari jika cuaca cerah dan selain memakan waktu pengeringan cara tradisional ini juga memakan tempat untuk proses penjemuran maka petani kopi harus menyediakan lapangan yang cukup luas jika kopi yang dikeringan dalam jumlah yang banyak. Oleh karena itu, ada pun tujuan dari penulis tugas akhir ini adalah membantu petani kopi dengan cara membuat suatu mesin pengering biji kopi secara otomatis tanpa bergantung pada cuaca untuk proses pengeringannya. Mesin ini dirancang untuk mempercepat waktu dalam proses pengeringan kopi, Kapasitas peneringan biji kopi maksimal 7 kg. Pada pengujian pengeringan biji kopi 1kg dengan set point 55°C dan 25 rpm pada proses pengeringan kopi membutuhkan waktu selama 4jam/30menit, pengujian dengan set point 150°C dan 50 rpm pada proses pengeringan kopi membutuhkan waktu selama 4jam/16menit. dan pada pengujian pengeringan biji kopi 7kg dengan set point 55°C dan 25 rpm pada proses pengeringan kopi membutuhkan waktu selama 4jam/58menit, pengujian dengan set point 150°C dan 50 rpm pada proses pengeringan kopi membutuhkan waktu selama 4jam/40menit, pengujian set point 200°C dan 100 rpm pada proses pengeringan kopi membutuhkan waktu selama 4jam/10menit untuk mendapatkan biji kopi yang sesuai dengan kopi pada pasaran.
Kata kunci: Pengeringan kopi, Mesin pengering biji kopi.