Banyaknya jumlah pelanggan dengan lokasi yang tersebar
sehingga PT. PLN (Persero) sebagai perusahaan penyedia energi
listrik menjadi kewalahan dalam hal pencatatan jumlah
pemakaian energi listrik yang digunakan pelanggan. Maka dari
kondisi tersebut sering terjadi kesalahan antara hasil pencatatan
jumlah pemakaian energi listrik pelanggan yang dicatat oleh
petugas dengan jumlah pemakaian energi listrik yang tertera pada
kWh meter pelanggan, sehingga memungkinkan terjadinya
tagihan listrik menjadi tidak efisien.Untuk mengatasi masalah
yang terjadi dalam melakukan pencatatan pemakaian energi listrik
pelanggan, PT.PLN (Persero) ULP Rumbai melakukan
pengembangan pada sistem pencatatan jumlah pemakaian energi
listrik pelanggan dengan menggunakan suatu sistem yaitu
Automatic Meter Reading (AMR). Pada laporan ini membahas
mengenai Maintenance sistem Automatic Meter Reading (AMR),
yang dimana maintenance dilakukan untuk meminimalisir
terjadinya gangguan pembacaang data kWh meter yang
disebabkan oleh kerusakan pada komponen AMR atau faktor
lingkungan seperti petir. Masalah yang di temukan saat
melakukan maintenance sistem AMR yaitu gagal komunikasi
antara modem pada sistem AMR dengan Pc server. Faktor
penyebab gagal komunikasi yang ditemukan saat melakukan
Maintenance yaitu adaptor modem, modem, dan kWh meter
mengalami kerusakan serta antena yang tidak mengarah keatas
sehingga tidak dapat bekerja secara maksimal.
Kata kunci: Automatic Meter Reading, Maintenance, energi
listrik, Petugas