Kebakaran hutan dan lahan adalah bencana alam yang sering terjadi di Indonesia, terutama pada musim kemarau. Kebakaran ini menyebabkan kerusakan lingkungan yang sangat besar, kerugian ekonomi, dan masalah sosial. Banyak kejadian kebakaran hutan menyebabkan gangguan yang cukup nyata karena lokasi titik api yang tidak dapat diketahui dengan cepat. Kesulitan dalam menentukan titik api terletak pada lokasi yang sulit dideteksi dan gangguan asap yang timbul dari kebakaran tersebut. Hal ini menyebabkan pemadam kebakaran hutan sulit sekali mendeteksi lokasi titik api, sehingga tindakan pencegahan tidak dapat dilakukan secara dini. Dengan deteksi dini yang dilakukan diharapkan dampak dari kebakaran hutan dapat ditanggulangi dengan cepat, tepat dan akurat. Manfaat yang akan didapat yatiu untuk memberikan kontribusi dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan.. Oleh sebab itu, dibuatlah penentu titik lokasi kebakaran hutan pada maps berdasarkan data capture hotspot dengan menggunakan kamera inframerah sebagai alat yg membantu untuk melihat titik api di hutan pada saat terjadi kebakaran. Dan menggunakan NodeMCU ESP32, serta Modul GPS untuk mendeteksi titik koordinat kebakaran. Adapun Modul AMG8833 sebagai Kamera Infra Merah yang akan mengcapture kondisi saat pemantauan titik kebakaran hutan berlangsung. Setelah dilakukan pengujian, didapatkan hasil bahwa seluruh sensor mengalami perubahan apabila terdapat titik panas di sekitar sensor. Hasil pengujian sensor IR AMG8833 mampu untuk mendeteksi titik api dengan ketinggian maksimal 13 m dengan menyesuaikan arah asap dari api tersebut. Suhu yang didapatkan dengan ketinggian 13 m adalah 79.75⁰C dengan luas pembacaan per-pikselnya adalah 0.2 m. Hasil pengujian sensor BME680 mampu untuk mengetahui kualitas udara disekitar titik api dengan suhu diatas 40⁰C. Untuk GPS, memiliki akurasi 98% dalam mendeteksi titik koordinat. Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa seluruh sensor dapat bekerja dengan baik.