Aplikasi Zapin Tanjak Polresta Pekanbaru dikembangkan oleh Polresta Pekanbaru untuk layanan pengaduan masyarakat. Operator Polresta Pekanbaru bertugas mengelola aplikasi. Selain itu, operator meneruskan informasi pengaduan yang diterima kepada Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek di kecamatan lokasi kejadian. Informasi diteruskan melalui handy talky (HT) untuk selanjutnya ditindaklanjuti kepolisian. Aplikasi ini memanfaatkan lokasi pada android berupa koordinat. Pada penerapan aplikasi tersebut terdapat masalah yang dihadapi diantaranya masyarakat dan kepolisian mengakses layanan yang sama yaitu pengaduan dan pelaporan. Hal ini memicu kesalahan berupa pembuatan pengaduan melalui menu pelaporan. Sedangkan menu pelaporan hanya boleh diakses oleh kepolisian untuk hasil tindak lanjut. Operator harus memeriksa data pengaduan maupun pelaporan yang diterima aplikasi. Selain itu, operator perlu memeriksa keterkaitan antara pengaduan dan pelaporan untuk memastikan pengaduan telah ditindaklanjuti. Hal ini dikarenakan tidak adanya penanda bahwa pengaduan telah ditindaklanjuti atau belum. Berdasarkan hal tersebut, aplikasi location-based service untuk layanan pengaduan berbasis android dikembangkan untuk menerapkan solusi yang belum diterapkan di aplikasi zapin tanjak. Penerapan tersebut berupa memberikan akses layanan berbeda melalui fitur login. Pengaduan dibagi menjadi dua status yaitu belum diproses dan selesai. Selain itu, SPKT Polsek mendapatkan akses layanan berupa memantau pengaduan di kecamatan. Aplikasi ini dibangun dengan metode prototyping dan memanfaatkan framework CodeIgniter untuk membangun REST API. Berdasarkan hasil pengujian black box yang dilakukan oleh pengembang aplikasi zapin tanjak bahwa kebutuhan fungsional sistem berjalan dengan baik.