Swalayan Buyung Family telah menggunakan aplikasi POS (Point of Sales) untuk mengakomodir transaksi penjualan. Saat ini data penjualan belum dimanfaatkan dan dianalisa secara terus menerus, padahal data penjualan memiliki banyak informasi yang bisa menjadi acuan dalam mengambil keputusan. Sehingga pihak swalayan membutuhkan interface berupa dashboard yang dapat menampilkan rangkuman data penjualan. Selain itu data penjualan juga memiliki banyak noise. Dengan menggunakan data yang ada saat ini, data warehouse dapat menghasilkan informasi yang memudahkann manager untuk membaca data dan menjadi pendukung untuk mengambil keputusan. Sebelum data ditampilkan, data dibersihkan terlebih dahulu melalui proses ETL (Extraction, Transformation, Loading). ETL merupakan proses yang harus dilalui dalam pembentukan data warehouse agar data akhir menjadi berkualitas dan data dalam format yang sama. Tools yang paling banyak digunakan untuk melakukan proses ETL adalah Pentaho Data Integration (PDI) dan Microsoft Sql Server Integration Services (Microsoft SSIS). Dari proses ETL yang dibandingkan, PDI lebih unggul dalam tahap extraction, dengan kecepatan 153 r/s dan waktu tunggu dengan rata-rata 3 menit. PDI memiliki desain GUI yang intuitif dan sangat mudah digunakan. Penelitian ini dibangun dengan menerapkan metode nine-step kimball untuk memudahkan pembangunan data warehouse. Berdasarkan pengujian blackbox testing kepada manager swalayan didapatkan hasil 100% sistem dapat berjalan dengan baik, dan usability testing didapatkan hasil 90% sistem sangat baik mengenai kemudahakan dalam penggunaan aplikasi, mudah dipelajari, memuaskan dan bermanfaat bagi pengguna.

Kata Kunci: Swalayan, ETL, PDI, SSIS, Nine-step Kimball, Framework CodeIgniter