Kelapa sawit merupakan tanaman komoditas masyarakat indonesia yang paling banyak diminati. Dengan luasnya perkebunan kelapa sawit berbanding lurus dengan limbah yang dihasilkan berupa lidi sawit. Untuk dapat memiliki nilai ekonomi dari lidi sawit tersebut biasanya masyarakat memanfaatkan lidi sawit tersebut menjadi kerajinan tangan dan di ekspor keluar negeri. Lidi yang diekspor keluar negeri harus memiliki kriteria seperti panjang lidi 80-100 cm, tingkat kekeringan 9.2% dan warna lidi kuning kehijauan. untuk mendapatkan hasil pengeringan lidi yang efisien dan baik dilakukanlah penelitian untuk mendapatkan temperatur dan waktu yang optimum dalam proses pengeringan. Mesin oven yang digunakan bersumber panas dari gas LPG. Dinding oven dibuat 3 lapisan untuk mengahambat panas dimana lapisan pertama dan ketiga adalah plat alumunium dan lapisan kedua bahan penghambat panas yaitu gallswool, serta menggunakan double blower dengan kecepatan blower 13 m/s untuk menghembuskan udara panas pada pipa pembakaran. Dalam penelitian ini dilakukan pengeringan lidi sawit dengan variasi temperatur 70ËšC, 80ËšC, dan 90ËšC. dengan waktu pengeringan 30 menit, 60 menit, dan 90 menit. Perpindahan panas konduksi terhadap dinding penghambat panas memiliki nilai sebesar 176,638 Watt. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa pengeringan lidi sawit dengan full kapasitas oven 28,8kg, pada pengeringan menggunakan temperatur 90ËšC waktu 90 menit, belum dapat memenuhi hasil yang diharapkan, dengan kualitas lidi kering yang baik sesuai dengan kriteria hasil penelaian dari UMKM lidi sawit, karena pengeringan ini memiliki hasil kadar air akhir yaitu 12,34% dan warna lidi sawit masih hijau. Hal ini dikarenakan singkatnya waktu dalam proses pengeringan dan banyaknya tumpukan lidi sawit pada setiap rak nya.
Kata Kunci: Lidi sawit, Temperatur, Waktu Pengeringan