Catu daya arus searah DC pada sebuah gardu hubung memiliki
peranan yang sangat penting dalam kelancaran dan
keberlangsungan operasi gardu hubung itu sendiri dalam melayani
kebutuhan listrik bagi konsumen. Pada gardu hubung itu sendiri
terdapat 2 macam catu daya arus searah DC yang disediakan oleh
PLN, yaitu rectifier dan baterai. Rectifier merupakan suatu
rangkaian alat listrik untuk mengubah arus listrik bolak-balik/AC
(Alternating Current) menjadi arus searah/DC (Direct Current)
yang berfungsi untuk memberikan tegangan DC. Rectifier sendiri
memiliki 2 Output, Out Load dan Out Battery. Out Load adalah
keluaran rectifier yang akan terhubung ke relay proteksi, motor
penggerak PMT, penerangan darurat, serta juga untuk menyuplai
daya yang digunakan untuk peralatan telekomunikasi gardu
hubung itu sendiri. Sedangkan Out Battery adalah keluaran
rectifier yang akan menyuplai tegangan ke baterai untuk
melakukan pengecasan.Dalam proses pengecasan baterai, kapasitas baterai tidak dapat
dipantau dan pengecasan baterai dilakukan secara kontinyu. Hal ini
menyebabkan baterai bengkak atau rusak. Kemudian penyebab
lain dari kerusakan baterai adalah terjadinya Over Voltage Output
dan Under Voltage Output pada keluaran rectifier. Kondisi
tegangan keluaran yang tidak normal ini akan menyebabkan
terjadinya kerusakan pada baterai gardu hubung. Oleh karena itu
dibutuhkan alat yang bisa memonitoring tegangan baterai untuk
meminimalisir kerusakan yang terjadi pada baterai.