Kebakaran hutan di Indonesia merupakan permasalahan yang rutin
terjadi setiap tahun khususnya pada musim kemarau. Daerah Riau
merupakan daerah yang paling sering terjadi bencana kebakaran
hutan. Kebakaran ini disebabkan oleh faktor alam maupun faktor
manusia. Kebakaran hutan juga mengakibatkan terjadinya bencana
kabut asap yang dapat mempengaruhi pernapasan masyarakat yang
berada disekitar pusat kebakaran. Dengan keterbatasan petugas
pemadam ataupun masyarakat untuk mengetahui pusat kebakaran
hutan tersebut maka diperlukan suatu alat yang mampu
menanggulangi permasalahan tersebut, seperti pembuatan UAV
(Unmanned Aerial Vehicle) untuk aplikasi surveilance sensing
kebakaran hutan dengan menggunakan system autopilot. Drone
yang dilengkapi dengan perangkat GPS (Global Positioning
System) dapat dimanfaatkan sebagai alat pencarian target
berdasarkan koordinat yang telah ditentukan secara otomatis.
Sistem quadcopter dapat mencapai titik koordinat tujuan secara
otomatis (mode AUTO) memiliki jaluryang telah diinputkan dalam
mission planner