Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau adalah salah satu sarana pelayanan yang bertugas dalam penyelenggaraan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana penyalahgunaan narkoba, termasuk penyuluhan dan pembinaan dalam rangka pencegahan dan rehabilitas korban. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau didapatkan bahwa data narkoba saat ini berupa file Ms Excel yang berisi tabel dan data angka jumlah sebaran kasus dan tersangka narkotika. Sedangkan yang dibutuhkan pihak saat ini adalah reporting yang lebih komprehensif untuk dianalisa lebih lanjut. Sehingga dibutuhkan sistem yang dapat membantu pihak direktorat reserse dalam menganalisa persebaran kasus, dan menentukan pola pengelompokan tingkat kasus dari setiap wilayah, clustering dapat mengelompokkan data yang memiliki karakteristik yang sama di data set. Salah satu algoritma clustering yang popular adalah k-means. K-Means mampu menampilkan dan memetakan jenis tingkat kasus untuk setiap wilayah dan data di visualisasikan berupa grafik-chart, column-chart. Metode clustering yang akan digunakan adalah K-Means. Dan berdasarkan hasil pengujian akurasi menggunakan confusion matrix didapatkan hasil accuracy nya adalah 61.54%. Berdasarkan hasil pengujian terhadap sistem yang telah dibangun menggunakan blackbox testing, didapatkan hasil bahwa sistem sudah berhasil dibangun sesuai dengan yang diharapkan oleh pengguna. Untuk pengujian User Acceptance Test (UAT) menunjukkan bahwa 100% sistem sudah dapat diterima oleh pengguna dan fitur sistem telah berjalan sesuai fungsinya.