Mata pencaharian mayoritas penduduk Indonesia adalah sebagai petani. Namun sektor pertanian sering terganggu produksinya akibat serangan hama salah satunya adalah serangan hama burung. Beberapa jenis burung yang hidup di dekat sawah adalah burung pemakan biji-bijian sehingga seringkali burung tersebut memakan biji padi, sehingga menyebabkan turunnya produksi beras di Indonesia. Berbagai metode sudah dipraktekkan salah satunya dengan menggunakan orang-orangan sawah. Namun metode ini dianggap kurang efektif dan efisien dikarenakan keanekaragaman serangan dari hama burung sangat variatif. Berdasarkan kondisi tersebut penelitian untuk mengusir hama burung sangat dibutuhkan, terutama penelitian dengan memanfaatkan teknologi yang efektif dan efisien. Maka pada penelitian ini akan dilakukan dengan mengimplementasikan Mel-Frequency Cepstrum Coefficients (MFCC) dan Jaringan Syaraf Tiruan untuk membuat sebuah sistem yang dapat mengusir hama burung untuk menghasilkan tingkat akurasi yang lebih optimal dalam pengolahan suara digital dari suara burung. Pada penelitian ini dilakukan pengujian untuk mendeteksi suara burung dan bisa membedakan suara burung dengan bukan suara burung. Adapun akurasi yang didapatkan selama pengujian yang dilakukan sebesar 83,33%. Dan sistem juga diuji dengan menggunakan jarak sebagai parameternya dan didapatkan nilai akurasi tertinggi pada jarak 5 cm dari sumber suara dengan akurasi sebesar 80% dan semakin jauh sumber suara yang dideteksi maka akurasi klasifikasi akan semakin berkurang.