Perkembangan teknologi yang semakin pesat dan penerapannya dalam
semua bidang dapat menjadi solusi untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapi manusia. Masalah terbesar pertanian di Indonesia salah satunya
adalah hama tikus sawah yang mempunyai sifat-sifat yang berbeda
dibandingkan jenis hama lainnya. Masalah pengendalian hama tikus
dilakukan dengan bahan kimia yang tidak baik untuk ekosistem sawah,
maka perlu dilakukan pencegahan dengan pengendalian hama tikus yang
lebih ramah lingkungan. Sehingga, perlu adanya sebuah alat yang dapat
mengatasi permasalahan hama tikus ini dengan metode lain seperti
penggunaan gelombang ultrasonik. Alat pengusir tikus menggunakan
mikrokontroller NodeMCU ESP8266 dengan sensor PIR. Dimana, output
yang digunakan adalah speaker untuk mengeluarkan gelombang
ultrasonik tersebut. Serta, solar cell berfungsi untuk mengkonversi energi
cahaya matahari menjadi energi listrik. Kemudian, energi disimpan pada
baterai melalui charger controller, solar cell digunakan sebagai sumber
tegangan pada sistem yang disimpan pada baterai. Tegangan output dari
baterai digunakan untuk mengaktifkan mikrokontroller termasuk juga
memberikan tegangan pada speaker. Baterai akan mendistribusikan
listriknya kepada speaker dan sensor LDR diprogram melalui
mikrokontroller dengan batasan nilai 700 lux, dengan program tersebut
mikrokontroller dapat membaca nilai sensor LDR yang ditangkap. Dalam
beberapa kondisi, nilai yang ditangkap oleh sensor cahaya dapat
mengirim perintah berupa data melalui mikrokontroller yang mana
apabila ketika sensor LDR bernilai kurang dari 700 lux maka
diindikasikan keadaan saat itu adalah malam, sehingga secara otomatis
memerintahkan Sensor PIR untuk mulai mendeteksi adanya hama tikus.
Data yang dihasilkan oleh sensor PIR melalui mikrokontroler akan
dikirim ke relay, dengan kondisi apabila sensor PIR mendeteksi adanya
tikus maka relay akan on lalu membuat speaker mengeluarkan audio
ultrasonik.
Kata Kunci: Mikrokontroller, Sensor PIR, Panel Surya