Dilatarbelakangi kerusakan kubikel akhir tahun 2021 berjumlah 36 cell berdampak terganggunya Distribusi listrik tegangan menengah 20 kV yang merupakan proses bisnis PT PLN (Persero) UP2D Riau. Unit yang mengatur Distribusi TM 20kV menggunakan sistem SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition) diseluruh Riau dan Kepulauan Riau. Penyebab kerusakan kubikel karena terjadinya flashover ditandai dengan aktivitas Partial Discharge (PD) yang berkembang dan dapat terjadi sewaktu-waktu. Dari permasalahan dan ketersediaan aset tersebut penulis membuat judul “Sistem Monitoring Online Partial Discharge Kubikel 20 kV Gardu Hubung Terintegrasi SCADA”. Rancangan sistem yang merupakan pengembangan dari projek akhir sebelumnya, menggunakan multisensor parameter-parameter penyebab, proses dan dampak terjadinya Partial Discharge. Sistem monitoring ini terintegrasi dengan SCADA menggunakan kabel LAN dan Fiber Optick sebagai media komunikasi data. Komunikasi data Ethernet Shield ke Master Station RTU (Remote Terminal Unit) menggunakan protokol Modbus TCP/IP. Metode yang digunakan adalah pembacaan dan pengolahan data di Master Station dengan membandingkan data pengukuran (Arduino) multisensor serta pengukuran kecepatan penyampaian data (pembacaan dan alarm) secara visual. Kesimpulan pengujian, penyampaian data terintegrasi SCADA dari Arduino ke Master Station melalui Fiber Optic memiliki waktu jeda dibawah 1 msec dengan tingkat keberhasilan 100%. Sistem monitoring online ini dapat mendeteksi kinerja kubikel secara real-time.


Kata kunci: Partial Discharge, multisensor, SCADA, realtime.