Manajemen persediaan dapat digunakan untuk menghindari masalah
kelebihan dan kekurangan persediaan bahan baku dengan
menentukan kuantitas pemesanan ekonomis (Economic Order
Quantity), titik pemesanan kembali (Reorder Point), dan jumlah
persediaan antisipasi (Safety Stock) bahan baku. Usaha Bolu Keyla
adalah usaha yang selalu mengalami masalah dalam manajemen
persediaan. Khususnya terhadap persediaan bahan baku tepung terigu
dan telur. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui kuantitas
pemesanan ekonomis, titik pemesanan kembali, dan jumlah
persediaan antisipasi bahan baku tepung terigu dan telur untuk tahun
2015. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, yaitu data
persediaan tepung terigu dan telur, data biaya pemesanan serta data
biaya material persediaan tahun 2015. Hasil dari penelitian ini yaitu
menunjukkan bahwa kuantitas pemesanan ekonomis untuk bahan
baku tepung terigu adalah sebesar 366 kilogram dan untuk bahan
baku telur adalah sebesar 4.274 butir. Untuk titik pemesanan kembali
bahan baku tepung terigu adalah 10 kilogram dan untuk bahan baku
telur adalah 400 butir dan jumlah persediaan antisipasi untuk bahan
baku tepung terigu adalah 2 kilogram dan untuk bahan baku telur
adalah 100 butir. Oleh karena itu, metode EOQ lebih efisien dari
metode yang diterapkan perusahaan ini dalam hal persediaan tepung
terigu dan telur.
Kata Kunci: EOQ (Economic Order Quantity), ROP (Reorder
Point), SS (Safety Stock), & Persediaan Bahan Baku