ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perlakuan akuntansi aset
biologis menurut PSAK 69 mengenai agrikultur dan
perbandingannya dengan perlakuan akuntansi aset biologis pada
perusahaan. Objek penelitian ini adalah peternakan sapi potong yang
berada di Kecamatan Kuantan Mudik, Kabupaten Kuantan Singingi.
Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode
kombinasi antara metode analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan akuntansi aset
biologis perusahaan tidak sesuai dengan PSAK 69 mengenai
agrikultur, dan dengan menggunakan PSAK 69 sebagai dasar dalam
menilai aset biologis, nilai aset biologis perusahaan pada akhir tahun
2014 adalah sebesar Rp 9.499.715.000,00 dan pada akhir tahun 2015
sebesar Rp 10.528.288.775,00. Pada laporan laba rugi sebagian, pada
tahun 2014 peternakan memperoleh laba yang belum dikurangkan
dengan biaya operasional dan biaya transformasi biologis (biaya
pakan ternak, biaya obat ternak, dan lain-lain) sebesar Rp
1.195.480.000,00 dan Rp 3.610.510.876,00.
Kata kunci: perlakuan akuntansi, aset biologis, PSAK 69