ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan laba yang maksimal.
Salah satu cara adalah dengan menentukan harga jual yang tepat,
untuk itu diperlukan sistem akuntansi biaya yang tepat agar didapat
perhitungan biaya pokok produksi yang akurat dan akan berpengaruh
pada keputusan manajemen untuk menentukan harga jual produk.
Penulis melakukan penelitian mengenai penerapan metode activity
based costing dalam perhitungan biaya pokok produksi di
perusahaan Balai Kaliki. Metode activity based costing menyajikan
biaya produk yang lebih akurat dan informatif yang diinformasikan
dengan lebih baik tentang penetapan harga jual. Dalam melakukan
penelitian, metode yang digunakan penulis adalah metode deskriptif
kuantitatif. Dari hasil penelitian dengan menggunakan sistem
tradisional, dimana produk tempe mengalami overcost sebesar Rp
110 dan produk tahu undercost sebesar Rp 5.137. Sedangkan activity
based costing lebih akurat dan tepat dalam menentukan biaya pokok
produksi dan mencegah terjadinya distorsi biaya karena activity
based costing mengidentifikasi biaya overhead menurut tingkat
aktivitas dan menggunakan berbagai macam pemicu biaya. Dari hasil
penelitian, harga jual produk tahu yang didapat menggunakan sistem
tradisional lebih kecil dibanding activity based costing yaitu sebesar
Rp 146.701 sedangkan activity based costing sebesar Rp 151.838.
Sedangkan harga jual produk tempe lebih besar menggunakan sistem
akuntansi biaya tradisional yaitu sebesar Rp 1.562 dan untuk activity
based costing sebesar Rp 1.451.
Kata kunci: activity based costing, biaya overhead, biaya
pokok produksi, harga jual produk.