ABSTRAK
Umumnya sebuah website disimpan pada server fisik yang juga
menyimpan website lain sehingga tidak ada alokasi yang khusus untuk
sebuah website. Apabila salah satu website diakses oleh client dalam
jumlah besar maka akan berdampak pada website lain yang terhubung
pada sebuah server fisik. Salah satu cara agar setiap website memiliki
alokasi resource khusus adalah dibutuhkannya suatu sistem yang
dapat membagi resource yang ada. Solusi yang tepat saat ini adalah
penggunaan teknologi cloud computing. Teknologi cloud computing
memungkinkan membuat server virtual dengan skema virtualisasi,
karena cloud computing memiliki layanan infrastructure as a service.
Layanan ini memiliki fitur yang menyediakan komponen-komponen
berupa server, hardware, dan jaringan. Membangun sebuah webserver
pada cloud computing akan jauh lebih mudah, murah dan efisien
dibanding dengan cara tradisional. Virtualisasi yang digunakan adalah
OpenNebula. Pada penelitian ini didapatkan hasil berupa persentase
penggunaan prosesor fisik saat web server diakses oleh sepuluh
sampai dengan tujuh puluh client berkisar antara 0,9% sampai 6.7%,
penggunaan memori pada server fisik mencapai 15,4% sampai
dengan 16,1%. Nilai penggunaan throughput saat web server diakses
oleh sepuluh sampai dengan tujuh puluh client meingkat dari 26.519
Mbit/sec hingga 46.06 Mbit/sec.
Katakunci: cloud computing, webserver, opennebula