ABSTRAK
Meningkatnya jumlah partikulat 10 (PM10) di kota Pekanbaru
membuat kualitas udara menjadi sangat buruk. Kualitas udara berada
di level berbahaya akibat kiriman asap dari kota tetangga. Sehingga
partikel yang sampai ke kota Pekanbaru merupakan partikel yang
sangat halus, yang tidak bisa ditangkap oleh PM10. PM10 hanya dapat
menangkap partikel yang berdiameter aerodinamis antara 2,5 µm
dan 10 µm. Dalam tugas akhir ini, akan memfokuskan sistem
monitoring kualitas udara partikulat PM2.5 , dengan menggunakan
Sensor dust PPD42NS yang akan mengukur tingkat Partikulat
Matter di udara dengan sistem pengindraan optik dan meggunakan
mikrokontroller ATMega 328 sebagai pusat pengolahan data. Data
pengukuran kualitas udara ini akanditampilkan secara real time
melalaui LCD dan dikirim setiap jam sekali secara periodik melalui
SMS Gateway. Data kualitas udara yang dikirim akan diterima oleh
receiver dan akan ditampilkan pada aplikasi LabView dalam bentuk
grafik. Saat pengujian alat rancangan tugas akhir yang dibandingkan
dengan alat operasional BMKG yang sudah bersertifikat dan
terkalibrasi. Hasil pembacaan data kadar PM2.5 dari alat rancangan
yang telah selesai di kerjakan sudah baik walaupun pada waktu
tertentu ditemukan error yang besar. Error yang besar ini terjadi
karena keterbatasan kemampuan sensor yang digunakan pada alat
rancangan PM2.5. pada pengujian pengiriman data melalui wavecom,
alat sudah dapat mengirim data ke receiver dengan sangat baik.
Kata kunci :Sensor dust PPD42NS, PM2.5, SMS Gateway,
Mikrokontroler ATMega 328, aplikasi LabView.