ABSTRAK
Sering sekali ibu rumah tangga kelelahan dalam menimang untuk
menidurkan anaknya dan meninggalkan anaknya tersebut dalam
keadaan tertidur di ranjang, untuk melakukan aktivitas lain. Dan
akibatnya jika anak tersebut menangis, tidak ada seorang pun yang
dapat menghiburnya. Berdasarkan beberapa alasan tersebut, maka
diperlukan beberapa komponen pendukung agar sistem ini dapat
bekerja sesuai dengan rancangan yang diinginkan. Pengukuran suara
tangisan bayi menggunakan microphone sebagai sensor suara,
sementara untuk bayi buang air digunakan sensor basah(water drop
rain sensor). Sensor suara mendeteksi berdasarkan kuatnya suara
tangisan bayi tersebut, dan setelah dilakukan pengukuran didaptakan
nilai ADC tangisan bayi, yaitu mencapai 300. Pembacaan data ADC
digunakan untuk menghindari suara gangguan yang berada disekitar
ayunan bayi. Adapun jarak efektif sensor suara dari sumber bunyi
yaitu 5 – 10 cm. Sedangkan untuk sensor basah, input tegangan yang
digunakan yaitu HIGH (+5 V), dan sensor akan aktif pada kondisi
LOW (mendekati 0 V). Output sensor yang berupa analog akan diolah
oleh mikrokontroller Kedua sensor akan menghasilkan output berupa
data digital untuk diproses oleh Atmega 8535 dan ditampilkan di LCD
serta ditransmisikan menggunakan modul KYL YS 200U ke penerima
dengan output led merah dengan kondisi menangis dan led biru
dengan kondisi bayi buang air. Data hasil pengukuran KYL YS 200U
yang dihasilkan ini berupa durasi data jarak jangkauan pengiriman
data pada kondisi pengirim di dalam ruangan (indoor) dan di luar
ruangan (outdoor) yang mampu mencapai jarak sampai 150 m. Hasil
data pengukuran jarak tersebut dapat digunakan sebagai data acuan
untuk menentukan jarak maksimal yang dapat dijangkau oleh
transmitter dan receiver dalam mengirim dan menerima data.
Kata Kunci: Ayunan Otomatis,Microphone, Sensor
Kelembaban,Mikrokontroller ATmega 8535, LCD 16X2.